“Kami sangat bangga dengan apa yang telah dicapai oleh anak-anak. Merasakan semangat mereka saat karnaval, kami sebagai guru jadi merasa tertantang untuk terus berinovasi dan berkreativitas,” ujar Bu Ani Dwi Mudyawati, salah satu guru di SD Pomosda. Beliau juga menekankan pentingnya prinsip “sampahmu adalah tanggung jawabmu”
Karnaval tingkat SD se-Kecamatan Tanjunganom selalu menjadi momen tersendiri oleh para siswa, guru, dan orang tua. Pada tahun ini, SD Pomosda kembali menunjukkan eksistensinya dengan menorehkan prestasi. Mengusung tema yang menonjolkan ciri khas daerah Nganjuk, yakni tugu Jaya Stamba dan pecel pincuk, SD Pomosda berhasil memikat perhatian banyak pihak dengan tampilan yang unik dan penuh makna.
Proses persiapan karnaval ini tidak bisa dilepaskan dari semangat gotong royong yang kental di lingkungan SD Pomosda. Dalam waktu yang relatif singkat, semua elemen sekolah bersatu padu untuk menciptakan sebuah karya yang luar biasa. Mulai dari guru, siswa, hingga wali murid, semuanya terlibat aktif dalam persiapan karnaval ini. Tidak hanya keterlibatan fisik, tetapi juga curahan ide, kreativitas, dan semangat yang ditularkan dari satu individu ke individu lain.
Semangat gotong royong ini terlihat jelas dalam setiap tahapan persiapan. Para guru berperan sebagai motor penggerak yang mengarahkan jalannya persiapan, sementara siswa menjadi eksekutor yang bersemangat dan antusias. Tidak kalah penting, para wali murid ikut berpartisipasi dengan menyediakan bahan-bahan dan membantu dalam pembuatan kostum serta perlengkapan karnaval. Keterlibatan ini menunjukkan betapa kuatnya hubungan antara sekolah dan orang tua dalam mendukung perkembangan anak-anak mereka.
Pada hari pelaksanaan, SD Pomosda tampil dengan penuh percaya diri. Barisan siswa yang mengenakan kostum adat khas Nganjuk menjadi pemandangan yang sangat memukau. Dengan riasan wajah yang indah, para siswa menunjukkan kebanggaan mereka akan budaya lokal. Hasil riasan ini bukanlah karya sembarangan, melainkan hasil tangan terampil wali murid dan kakak-kakak dari SMA Pomosda yang ahli dalam tata rias.
Tidak hanya kostum dan riasan yang menarik perhatian, inovasi yang dihadirkan oleh SD Pomosda juga menjadi sorotan. Sebuah sepeda rombong sampah, yang dibawa oleh salah satu siswa, berhasil mencuri perhatian penonton. Sepeda ini tidak hanya menjadi elemen estetika, tetapi juga merupakan simbol dari kepedulian SD Pomosda terhadap kebersihan lingkungan. Pesan yang disampaikan melalui inovasi ini sangat kuat: menjaga kebersihan adalah tanggung jawab bersama.
“Kami sangat bangga dengan apa yang telah dicapai oleh anak-anak. Merasakan semangat mereka saat karnaval, kami sebagai guru jadi merasa tertantang untuk terus berinovasi dan berkreativitas,” ujar Bu Ani Dwi Mudyawati, salah satu guru di SD Pomosda. Beliau juga menekankan pentingnya prinsip “sampahmu adalah tanggung jawabmu” yang selalu diterapkan dalam setiap kegiatan di sekolah. Prinsip ini telah berhasil membiasakan siswa untuk tidak membuang sampah sembarangan dan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Upaya keras dan kolaborasi yang erat antara semua pihak akhirnya membuahkan hasil yang sangat memuaskan. SD Pomosda, yang tergabung dalam gugus 1, berhasil meraih juara 1 dalam karnaval tersebut. Prestasi ini bukan hanya sekadar kemenangan dalam sebuah kompetisi, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa dengan kerja sama, semangat gotong royong, dan kreativitas yang tinggi, kita dapat mencapai hasil yang luar biasa.
Kemenangan ini juga menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler mereka. SD Pomosda telah menunjukkan bahwa sebuah sekolah dapat meraih prestasi gemilang jika semua pihak bersatu padu dan bekerja keras. Semoga semangat gotong royong ini terus mengalir deras di SD Pomosda dan menginspirasi generasi mendatang untuk terus berkarya dan berprestasi.