“Wah, raport perkembangan kepribadian seperti ini yang saya harapkan, sepertinya ini tidak ada di sekolah lain yang jadi pilihan saya,” kata Pak Tukimin salah satu wali murid asal Madiun. “Ini bisa saya jadikan media komunikasi saya dengan anak saya. Nanti saya minta dia menjelaskan ini saat di rumah."
Sabtu, 17 Desember 2023. Keluarga besar SMP-SMA POMOSDA menyelenggarakan pertemuan wali murid. Pertemuan ini diikuti sekitar 600 orang dari berbagai daerah. Pertemuan diadakan di balairung Pomosda yang berkapasitas sekitar 1000 orang.
Wali murid yang telah datang dipersilakan mengisi daftar hadir dan menempati tempat duduk yang telah disediakan. Mereka menikmati suguhan pemutaran video kegiatan santri Pomosda. Ada enam video hasil karya lomba antarkamar dalam event class. Video tersebut diantaranya tari tradisional SMA, Profil SMP Pomosda , Profil Sekolah Penggerak SMA Pomosda, dan tari pembukaan HUT ke-28 Pomosda.
Tepat pukul 08.00 WIB acara resmi dimulai. Acara diawali menyanyikan lagu Indonesia raya dan Nusantara Bangkit. Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran. Safirullah, santri kelas XI asal Malang, mampu membawa suasana dengan penuh khidmat dengan suara merdunya.
Acara inti pertemuan wali murid ini adalah sarasehan pendidikan dengan tema”Mensinkronkan Pola Pendidikan Formal, Keluarga, dan Lingkungan dalam Membangun Kepribadian Generasi” . Narasumber utama adalah Romo Kiai Tanjung selaku Pimpinan/Pangemong/Pengasuh Pondok Modern Sumber Daya Attaqwa. Sarasehan yang berlangsung selama tiga jam ini memberikan pencerahan kepada audiens dalam hal pendidikan. Audiens yang terdiri atas pendidik, orang tua, dan bagian dari masyarakat dapat berkolaborasi dalam mendidik putra-putrinya.
Dalam sarasehan tersebut, Beliau menyampaikan bahwa membangun kader dengan membuat jejak positif dan menumbuhkembangkan jiwa yang kokoh, kuat, cerdas, dan bertindak positif dibutuhkan harmonisasi antara keluarga, pendidikan formal, dan lingkungan.
Keluarga sebagai benteng awal penanaman ideologi dan prinsip (mental dan perilaku). Sedangkan pembelajaran formal atau sekolah dengan berbagai wawasan dan pengetahuan yang dipelajari untuk melatih olah pikir. Lingkungan- kehidupan bersosial : hidup bersama dan menerapkan sopan santun dan adab akhlak dalam bermasyarakat.
Disamping itu Beliau juga menyinggung data statistik bahwa kerusakan moral atau kondisi pemuda pemudi saat ini sangat miris. Jika pendidikan tidak dimulai sejak dini akan kesulitan ketika anak-anaknya sudah besar. Sebaiknya setiap keluarga menerapkan komunikasi yang baik-intensif. Setiap keluarga mempunyai aktivitas masing-masing. Diusahakan berkomunikasi walaupun hanya menanyakan hal yang sepele, seperti sudah makan belum, bagaimana dengan tugas sekolah hari ini, dan sejenisnya.
Pesan Beliau kepada semua orangtua : Jadikan anak sebagai teman, keakraban akan menjadikan anak mau terbuka dengan orangtua. Jadilah pendengar yang baik, anak yang mau terbuka pasti akan bercerita tentang keluh kesahnya. Hal ini akan menyehatkan mentalnya. Anak yang didengarkan akan merasa diakui keberadaannya. Mereka tidak akan mencari kenyamanan di luar keluarganya. Menjadi Pemerhati yang baik atas perilaku anak kita. Mereka adalah remaja dalam fase mencari jati diri. Orang tua harus memerhatikan perkembangan mereka baik fisik maupun mental. Kalau ada seseuatu yang kurang pas bisa segera dibenahi sejak dini. Menjadi pemaaf, orang tua harus memberi kesempatan kedua kepada anak apabila mereka melakukan kesalahan. Salah dalam belajar itu tidak berdosa. Setiap proses yang dilakukan anak kita pasti ada jatuh bangunnya. Hal itu memberikan pengalaman tersendiri agar menjadi pribadi yang tangguh.
Hal tersebut dapat diimplementasikan saat liburan sekolah. Liburan sekolah adalah momen yang tepat untuk menjalin kedekatan dengan anak. Secara fundamental anak adalah tanggun gjawab orangtua.
Di akhir materi beliau juga menegaskan bahwa pendidikan adalah membangun kesadaran kehidupan. Maka, fungsikan hati nurani. Hati yang selalu mencahaya karena tersinari oleh dzat yang Allah asma-Nya. Selain itu, perlu melatih otak-akal pikiran juga melatih keterampilan diri. Selanjutnya Beliau menutup dengan doa permohonan agar kita semua terjaga dalam keselamatan. Mendapatkan ampunan Allah dan selalu dalam syafaat Rasulullah SAW.
Acara berikutnya wali murid SMP menuju Gedung Jatayu lantai 3 dengan agenda sharing bersama komite sekolah serta pembagian raport dengan wali kelas. Sedangkan wali murid SMA tetap di Balairung dengan agenda sharing bersama kepala sekolah.
SAMBUTAN KEPALA SEKOLAH
Beberapa poin yang disampaikan antara lain :
- Kegiatan bhakti praja
Kegiatan santri selama liburan semester ganjil sebagai media silaturrahim masa belajar di rumah. Kegiatan ini bersinergi dengan kepamongan dan keluarga santri.
- Program transisi
Yakni transisi dari sekolah menuju kehidupan nyata melibatkan perubahan komprehensif yang akan dihadapi siswa. Mulai dari kelas X : pengkrasanan (proposal belajar, profil belajar, dan kebutuhan belajar). Kelas XII : bina karir (pendidikan tinggi à bimbel bagi yang meneruskan kuliah) kerja (kemitraan dudi, diklatsus) dan juga pengabdian.
- Diklat mental karakter
Antara lain melalui proses :
- Pendidikan formal : intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler
- Pendidikan nor formal : vokasional skill, marketing, seminar, kajian
- Pendidikan informal : keluarga, lingkungan
- Kaidah kepondokan
Tata laksana dan mekanisme penegakan disiplin positif sebagai media untuk mengukur perkembangan kepribadian dan ketrampilan hidup santri dengan berlatih prosedur, berpikir sistematis, belajar menyusun rencana secara baik dan benar, belajar menyusun laporan baik lisan maupun tulisan untuk menjadi insan yang berkompeten. Semua itu bila dilaksanakan terus menerus akan menjadi terampil dan berpengetahuan.
- Pendidikan inklusif
Pembinaan bagi anak yang memiliki potensi kecerdasan/bakat istimewa.
Setelah mendengarkan dengan saksama poin yang disampaikan oleh kepala sekolah, para wali murid dipersilahkan untuk sharing bersama wali kelas. “Wah, raport perkembangan kepribadian seperti ini yang saya harapkan, sepertinya ini tidak ada di sekolah lain yang jadi pilihan saya,” kata Pak Tukimin salah satu wali murid asal Madiun. “Ini bisa saya jadikan media komunikasi saya dengan anak saya. Nanti saya minta dia menjelaskan ini saat di rumah” tambahnya.
GELAR KARYA SANTRI
Guna mendukung dan memeriahkan acara tersebut digelar karya proyek santri dan mahasiswa. Salah satu proyek yang menarik perhatian wali murid adalah kompor berbahan bakar jelantah dan oli. Kompor ini bagus untuk mengurangi limbah minyak goreng dan oli bekas. Proyek ini adalah bagian dari penguatan profil pelajar Pancasila yaitu gaya hidup berkelanjutan.
Selain itu, ada juga alat terapi Ion yang dikembangkan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh. Banyak wali murid dan relasi yang tertarik terapi tersebut. Mereka mengaku merasa lebih segar dan bugar setelah terapi.
“Terapi Ion ini sangat bermanfaat untuk kesehatan. saya merasa lebih segar dan bugar setelah mengikuti terapi ini”, kata salah satu wali murid asal Surabaya.
Acara pertemuan wali murid SMP dan SMA berjalan dengan lancar dan sukses. Mereka berharap kegiatan ini menjadi progam rutin sekolah yang selanjutnya akan dilaksanakan secara berkelanjutan setiap sebulan sekali. Pertemuan seperti ini menjadi media menjalin kedekatan keluarga, sekolah formal, dan lingkungan. Harapannya akan terjalin hubungan yang harmonis guna menyiapkan kader penerus bangsa.