Kunjungan industri kali ini memberikan banyak pelajaran berharga, baik secara akademis maupun non-akademis. Selain mendapatkan pengetahuan baru, para siswa juga merasakan betapa pentingnya melestarikan budaya dan sejarah. Perjalanan ini memberi inspirasi untuk terus berkembang lebih baik di masa depan, serta mengingatkan bahwa setiap langkah kecil dalam industri dan budaya dapat menjadi kunci kesuksesan yang berkelanjutan.
Pada tanggal 8 Januari 2025, siswa kelas 12 SMA POMOSDA melakukan perjalanan edukatif yang bermakna melalui kunjungan industri ke Kota Yogyakarta, yang dikenal sebagai Kota Gudeg. Kunjungan ini merupakan bagian dari program pembelajaran di luar kelas yang bertujuan meningkatkan pemahaman siswa mengenai proses produksi, operasional industri, serta pentingnya peran industri dalam kehidupan sehari-hari.
Perjalanan dimulai dengan singgah di Kampoeng Kelor Solo, sebuah tempat yang mengenalkan komoditas kelor sebagai tanaman dengan prospek pengembangan yang sangat baik. Para siswa dengan antusias mendengarkan pemaparan dari Aki Dudi Kusnadi, seorang pakar nutrisi yang menjelaskan kandungan gizi dalam daun kelor. Selain itu, mereka juga berkesempatan menikmati teh kelor hangat sambil mendalami berbagai manfaat yang terkandung dalam tanaman ini. Kunjungan ini memberikan wawasan mendalam tentang potensi komoditas lokal yang bisa dikembangkan di masa depan.
Selanjutnya, para siswa mengunjungi Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Di sana, mereka mendengarkan pemaparan dari praktisi mengenai program studi di Sekolah Vokasi dan persyaratan pendaftaran. Siswa SMA POMOSDA merasa termotivasi dan terinspirasi untuk mempersiapkan masa depan mereka. Kunjungan ini tidak hanya memberi pengetahuan akademik, tetapi juga membuka wawasan tentang peluang pendidikan vokasi yang dapat menjadi pilihan setelah lulus SMA.
Setelah itu, para siswa melanjutkan perjalanan ke Masjid UGM untuk melaksanakan salat dzuhur. Usai beribadah, mereka dibagi menjadi empat kelompok besar untuk berpraktik dengan tenaga ahli di bidang industri/ UMKM yang berasal dari Jamaah Jatayu POMOSDA wilayah Yogyakarta. Setiap kelompok santri memiliki kesempatan mencoba dan berlatih berbagai keterampilan/ wirausaha, yaitu membuat risol, telur asin, bros, dan ecoprint. Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung yang sangat berharga karena siswa mempraktikkan cara membuat produk-produk serta bagaimana usaha tersebut dapat dikembangkan. Tidak hanya itu, para siswa juga berkeliling kampus UGM, yang menjadi momen penuh kesenangan, terutama saat foto bersama di depan Graha Sabha Pramana UGM.
Kunjungan berikutnya membawa mereka ke Museum Sonobudoyo, tempat yang menyimpan berbagai peninggalan sejarah dan kebudayaan Indonesia. Dengan panduan seorang mahasiswi magang, siswa SMA POMOSDA mempelajari berbagai barang kuno yang memiliki nilai sejarah tinggi. Mereka menjelajahi museum hingga lantai empat, menggali informasi mengenai artefak-artefak antik yang menambah wawasan sejarah mereka.
Pada malam hari, perjalanan ditutup dengan mengunjungi kawasan Malioboro yang terkenal. Meskipun hujan gerimis menyertai, suasana yang ramai dengan pedagang di sepanjang jalan membuat malam itu terasa istimewa. Para siswa menikmati keindahan Yogyakarta yang penuh dengan dinamika budaya dan sejarah. Mereka menyadari betapa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam dan unik.
Kunjungan industri kali ini memberikan banyak pelajaran berharga, baik secara akademis maupun non-akademis. Selain memperoleh pengetahuan baru, para siswa juga merasakan betapa pentingnya melestarikan budaya dan sejarah. Perjalanan ini memberi inspirasi untuk terus berkembang dan mengingatkan bahwa setiap langkah kecil dalam industri dan budaya dapat menjadi kunci kesuksesan yang berkelanjutan.
Secara keseluruhan, kunjungan ini meninggalkan kesan mendalam dan kenangan tak terlupakan, baik bagi siswa maupun pembimbing yang turut serta. Yogyakarta, dengan segala pesonanya, membuktikan bahwa Indonesia memiliki jutaan potensi untuk terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi generasi muda.