“Jadi, harapannya ini bisa menjadi embrio. Menjadi awal yang lebih baik terbangunnya kebersamaan, kekeluargaan. Terbangunnya sebuah aksi nyata. Terbangunnya sebuah kepedulian antara pesantren-pesantren yang ada. Jadi Eco Pesantren ini menjadi sebuah alat. Alat yang positif agar semuanya bisa melebur, semuanya bisa saling mengisi saling menguatkan”. ujar Pak Irawan.

Irawan Arifianto Wardhana

Eco-Pesantren merupakan program Dinas Lingkungan Hidup. Program ini yang mengandalkan peran serta pesantren untuk melestarikan lingkungan melalui pendidikan. Pendidikan lingkungan dengan sebuah aksi nyata dan menyatukan semua elemen yang ada dalam sebuah kesatuan sistem yang terpadu.

POMOSDA ditunjuk untuk mengisi materi tentang Eco Pesantren kali ini diwakili oleh Pak Irawan Arifianto Wardhana, seorang pria yang kerap disapa “Pak Ir” oleh warga POMOSDA dan masyarakat sekitar. Kegiatan ini dilaksanakan pada  Kamis 26 Oktober 2023 di hotel Front One Nganjuk. Acara dimulai dari pukul 08.00 pagi dan berakhir pukul 13.00 siang.

Acara ini diikuti oleh 25 pesantren di Kabupaten Nganjuk. Setiap pesantren mengirimkan dua orang perwakilanya. Kegiatan ini dimotori oleh SUBANI, SH, MM selaku Ketua Dinas Lingkungan Hidup

Kegiatan ini merupakan wadah bagi pesantren khususnya di kabupaten Nganjuk. Tujuannya terbangun kebersamaan, komunikasi dan koordinasi serta kerjasama untuk bisa melengkapi antara satu pesantren dengan pesantren yang lain. Setiap pesantren memiliki latar belakang yang berbeda. ECO Pesantren ini sebagai wujud nyata yang direspon dari DLH untuk mewujudkan pesantren yang lebih maju. Diakui atau tidak, negara ini bisa merdeka juga karena sumbangsih para santri.

Dalam materinya, perwakilan POMOSDA menyampaikan bahwa Pendidikan lingkungan hidup merupakan usaha menumbuhkembangkan dan meningkatkan kesadaran pada diri santri. Kesadaran berperilaku ramah terhadap lingkungan sehingga ekosistem tetap terjaga.

Perilaku ramah terhadap lingkungan ini perlu dipupuk sejak diri. Salah satu alasanya karena manusia berasal dari bumi, hidup di bumi, makan dari hasil Bumi. Beranak pinak dibumi, dan kelak ketika meninggal dunia juga dikubur di bumi. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Huud ayat 61.

Pada kesimpulan ini Pak Ir juga mengutip isi kajian Romo Kiai Tanjung. Bahwa pendidikan adalah membangun kesadaran penghambaan. Mengembangkan potensi hati nurani, oleh pikiran, skill atau keterampilan untuk menjadi manusia produktif guna memahasucikan Tuhannya, memakmurkan bumi-Nya. Hal ini sejalan dengan tujuan Eco Pesantren.

Eco-pesantren merupakan model pendidikan untuk menghasilkan santri yang memiliki bekal ilmu yang seimbang. Ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama dipelajari antara ibadah mahdhah dengan ibadah ghairu mahdhah. Tujuanya agar dapat menerapkan konsep Islam yang utuh, yaitu rahmatan lil'alamin.

Eco Pesanten merupakan kegiatan untuk menjadikan pondok pesantren berbasis ramah lingkungan. Bentuk kegiatannya seperti peningkatan pola hidup yang ramah lingkungan, pengembangan unit kesehatan dan lingkungan dalam pesantren. memasukkan kurikulum. Melakukan aksi nyata dalam pengelolalan sampah, air bersih, yang dapat dijadikan contoh dan pembelajaran bagi masyarakat sekitar pesantren.

“Jadi, harapannya ini bisa menjadi embrio. Menjadi awal yang lebih baik terbangunnya kebersamaan, kekeluargaan. Terbangunnya sebuah aksi nyata. Terbangunnya sebuah kepedulian antara pesantren-pesantren yang ada. Jadi Eco Pesantren ini menjadi sebuah alat. Alat yang positif agar semuanya bisa melebur, semuanya bisa saling mengisi saling menguatkan”. ujar Pak Irawan.

Peserta pelatihan sangat antusias dan merespon dengan positif uraian pemateri. Mereka mengikuti materi yang telah disampaikan sampai akhir.