Bu Dias, salah satu peserta yang begitu bersemangat, mengatakan bahwa materi yang disampaikan tim sangat menarik dan membuat para peserta penasaran untuk mengetahui lebih lanjut tentang budidaya tanaman lainnya. Bu Dias pun mengharapkan agar tersedia materi lanjutan untuk pertemuan selanjutnya.
Mereka berkumpul bersama tim Bina Kerabat Tani (BKT) POMOSDA (Pondok Modern Sumberdaya Attaqwa) - Nganjuk dalam sebuah acara menarik yaitu " Ngopi Sersan " (Ngobrol Pintar Serius dan Santai).
Acara ini mengambil tema "PAKEM" (Pangan Keluarga Mandiri) dikemas sharing, saling mengedukasi perihal pemenuhan kebutuhan pangan keluarga yang sehat dan mandiri.
Acara " Ngopi Sersan " ini berlangsung pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023, mulai pukul 13.00 hingga selesai. Tempat yang dipilih sebagai pusat kegiatan adalah ruang multimedia SMP POMOSDA yang nyaman dan kondusif.
Acara ini dimeriahkan dengan berbagai materi menarik dan informatif yang disampaikan oleh tim BKT, seperti :
- Pengenalan tentang PTSA (Pola Tatanan Sehat dan Amanah), sebuah seratan Romo Kiai Tanjung yang mengajarkan pentingnya hidup sehat serta bagaimana dalam pengelolaan pangan keluarga. PTSA di sini mengarah kepada sesuatu hal atas terwujudnya makmurkan bumi baik lahir maupun batin.
- Pemaparan mengenai kebutuhan gizi berupa kalori harian untuk setiap anggota keluarga.
- Cara menghitung kebutuhan pangan keluarga dengan tahapan mengetahui umur per komoditi tanaman, memastikan kebutuhan komoditi per KK, menghitung kebutuhan pangan selama 1 - 4 bulan, serta mengkonversi luasan lahan kebutuhan komoditi tanaman.
- Teknik budidaya tanaman yang meliputi cara pembuatan kompos menggunakan produk unggulan Manutta Gold, pengenalan media tanam, pemilihan benih unggul, pemberian nutrisi menggunakan produk unggulan Manutta Gold, perawatan tanaman, bagaimana mengatasi hama dan penyakit tanaman.
- Panduan lengkap budidaya bawang merah dari persiapan media tanam atau lahan hingga pasca panen.
- Pentingnya memiliki benih mandiri.
- Contoh menu gizi sehat harian untuk rutinitas konsumsi dalam sepekan.
Kehadiran Ibu-ibu Fatimiyah yang antusias membuat Giat " Ngopi Sersan " lebih hidup dan berkesan mendalam. Setelah mempelajari cara menghitung kebutuhan bawang merah, salah satu peserta tampil di depan untuk mempraktikkan menghitung kebutuhan komoditi lainnya seperti tanaman sawi.
Kisah inspiratif dari seorang Ibu yang menderita diabetes yang kesehatannya membaik setelah mengonsumsi bawang merah dari kebun sendiri tak luput menjadi perhatian peserta. Hal ini menjadi motivasi bagi Ibu-ibu Fatimiyah yang sebetulnya memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan keluarga dan mengelola keuangan keluarga dalam hal ini adalah kebutuhan dapur.
Bu Dias, salah satu peserta yang begitu bersemangat, mengatakan bahwa materi yang disampaikan tim sangat menarik dan membuat para peserta penasaran untuk mengetahui lebih lanjut tentang budidaya tanaman lainnya. Bu Dias pun mengharapkan agar tersedia materi lanjutan untuk pertemuan selanjutnya.
Sebagai penutup dari acara yang memperkaya pengetahuan dan keterampilan ini, para peserta diberikan semangat dan motivasi untuk menerapkan pengadaan pangan keluarga secara mandiri. Diharapkan melalui acara " Ngopi Sersan " ini, Ibu - ibu Fatimiyah semakin tergerak untuk aktif mengambil peran dalam pemenuhan kebutuhan pangan keluarga yang sehat dan berkualitas, serta mampu menciptakan lingkungan yang lebih hidup dan sejahtera bagi nusantara tercinta.