"Kompor ini ramah lingkungan dan hemat biaya," kata Irawan Arifianto, marketing Pomosda "Kompor ini menggunakan oli bekas dan minyak jelantah sebagai bahan bakarnya. Dengan menggunakan kompor ini, kita dapat mengurangi limbah oli bekas dan minyak jelantah yang dapat merusak lingkungan,"

Irawan Arifianto

 

Nganjuk, Bazar dalam rangka Manaqib 3 dan Haul Akbar Pesantren Darul Ulail Albab pada 9 Desember 2023 lalu berlangsung meriah. Bazar ini diikuti oleh beberapa UMKM dan pesantren dari wilayah Jombang, Nganjuk, dan Kediri. Bazaar ini digelar di halaman pesantren yang berada di Desa Kelutan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Salah satu yang menarik perhatian pengunjung adalah stand dari Pomosda. Stand ini menampilkan produk yang berbeda dari yang lan. Produknya adalah kompor berbahan bakar oli bekas dan minyak jelantah sebagai alternatif kebutuhan dapur setiap rumah tangga.

"Kompor ini ramah lingkungan dan hemat biaya," kata Irawan Arifianto, marketing  Pomosda  "Kompor ini menggunakan oli bekas dan minyak jelantah sebagai bahan bakarnya. Dengan menggunakan kompor ini, kita dapat mengurangi limbah oli bekas dan minyak jelantah yang dapat merusak lingkungan," lanjutnya. Kompor berbahan bakar oli bekas dan minyak jelantah merupakan salah satu produk yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Produk ini dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk mengurangi penggunaan kompor gas.

Potensi produk ini juga terlihat dari besarnya minat pengunjung. Hal ini terbukti dari banyaknya pengunjung yang tertarik untuk membeli kompor tersebut di Bazar Manaqib 3 dan Haul Akbar Pesantren Darul Ulail Albab.

Untuk mengembangkan produk ini, diperlukan kerja sama dengan berbagai pihak.  Pemerintah perlu memberikan regulasi yang mendukung pengembangan produk ini, seperti pemberian subsidi bahan baku dan insentif bagi pelaku usaha. Swasta juga perlu berinvestasi untuk mengembangkan produk ini, misalnya dengan melakukan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk. Sedangkan masyarakat mau memakai produk ini sebagai pilihan yang bijak.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, produk kompor oli bekas dan minyak jelantah dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Ada dua stand dari Pomosda. Satunya diisi produk-produk dari siswa SMP, SMA, dan STT Pomosda. Produk-produk hasil karya santri tidak kalah menarik para pengunjung, terutama oleh santri-santri yang hadir di acara tersebut.

Produk-produk tersebut antara lain minuman herbal Akar Tanjung, minuman sari kedelai marasake, madu Sari Tanjung, jamu beras kencur, jamu kunir asem, kerajinan tangan gelang, cincin, bandana, dan gantungan kunci. Mahasiswa STT Pomosda menyajikan es teh “segudang rasa”.

 "Produk-produk dari pesantren Pomosda ini sangat bagus dan unik," kata salah seorang santri Darul Ulail Albab. "Saya sangat tertarik untuk membeli," lanjutnya.

Bazar Manaqib 3 dan Haul Akbar Pesantren Darul Ulail Albab ini berlangsung mulai dari pukul 08.00 sampai dengan 22.00 WIB. Bazar ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan UMKM dan produk pesantren kepada masyarakat luas serta meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.